Sumber: Reuters/Loren Elliot
SABANEWSID.com – Johann Zarco untuk pertama kalinya bisa menjadi juara di musim 2023, setelah finis terdepan di MotoGP Australia di Philipps Island, Sabtu (21/10) siang WIB. Zarco mengungguli Francesco Bagnaia yang finis di posisi kedua dan mantan juara dunia, Fabio Di Giannantonio, yang melengkapi tiga besar.
Aksi apiknya di tikungan empat di akhir balapan, kala dia menyalip rekan satu timnya Jorge Martin, yang menjadi penentu kemenangan dirinya, setelah di sepanjang balapantampil konsisten dan kompetitif.
“Senang rasanya. Terkadang Anda selalu menekan dan mencoba mendapatkan [perasaan ini] tetapi terkadang ada pembalap lain yang lebih cepat dan bisa merasakannya.
“Selama kamu tidak merasakan sensasi ini, sepertinya kamu tidak bisa menang. Seperti yang dilakukan Pecco tiga tahun lalu, dia telah bertarung dengan Ducati dan memenangkan banyak balapan.
“Jorge… musim ini adalah miliknya sekarang ini. Selain itu, di kualifikasi dia tampil luar biasa dan bisa mengendalikan balapan, tapi kali ini spesial.
“Memilih ban belakang medium itu penting. Saya telah berpikir ketika saya melihat Jorge menarik diri untuk setidaknya berjuang demi podium dan tempat kedua ini. Saya tahu itu tidak akan mudah, tapi itu memungkinkan.
“Tetapi dalam lima lap terakhir ketika Jorge mulai banyak terjatuh, saya pikir sesuatu yang lebih istimewa mungkin terjadi hari ini. Saya sangat senang telah melakukannya. Emosinya pun spesial. Mungkin kami bisa melakukan balapan jarak jauh pada hari Sabtu untuk saya.”
Baca juga: Johann Zarco Jadi Juara MotoGP Australia 2023
Setelah mengikuti Bagnaia hampir sepanjang balapan, Zarco bisa menyalip sang juara dunia, juga Fabio Di Giannantonio dan Brad Binder dalam perjalanan ke posisi kedua. Meski sebelumnya hanya bertekad untuk bisa berada di podium, Zarco tahu bahwa kemenangan mungkin bisa diraih ketika tersisa lima lap.
“Saya harus berada di belakang Jorge pada dua lap terakhir atau lap terakhir karena saya menghemat ban belakang saya dan ingin mengejar akselerasi pada lap terakhir yang biasa saya lakukan. Saya tidak bisa melakukannya di awal balapan karena saya akan menggunakan terlalu banyak ban. Saya melakukan manuver pada saat yang tepat,” ujar Zarco.
“Saya memahami dengan lima lap tersisa, sangat mungkin untuk mengejar Jorge. Saya pikir saya juga bisa menyalipnya di tikungan enam, seperti yang saya lakukan dengan Marc.
“Tetapi jika saya menunggu di tikungan empat, saya bisa saja diserang oleh pembalap lain. Penting untuk menyerang agar tidak diserang.”