Sumber: Reuters/Andrew Couldridge
SABANEWSID.com – Carlos Alcaraz mengaku ingin meraih apa yang sudah dicapai Novak Djokovic di dunia tenis profesional. Di masa mendatang, petenis Spanyol itu juga ingin menyalip raihan 24 kali gelar Grand Slam petenis Serbia tersebut
.
Alcaraz meraih gelar Grand Slam pertamanya tahun ini dengan mengalahkan Djokovic dalam pertandingan menegangkan lima set di Wimbledon.
Namun Alcaraz masih tertinggal di belakang Djokovic dalam peringkat dunia. Dengan memenangi Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan AS Terbuka musim ini, Djokovic masih mempertahankan statusnya sebagai pemain yang harus dikalahkan di tenis putra.
Alcaraz mengatakan ambisinya bahwa bisa menyalip Djokovic sebagai petenis peringkat 1 dunia selalu ada dalam pikirannya.
“Hampir di setiap latihan, saya tidak bohong,” ujarnya.
“Saya berlatih dengan sebuah tujuan, saya pergi ke turnamen dengan sebuah tujuan. Target itu adalah mencoba untuk mengakhiri tahun ini sebagai No. 1, karena itulah Novak Djokovic selalu ada di pikiran saya hampir di setiap latihan. Saya harus berlatih sebaik mungkin. Saya harus berusaha 100 persen dalam setiap penguasaan bola untuk bisa menangkapnya.
“Dia 100 persen. Saya memperhatikan latihannya, pergerakannya dan cara dia bermain serta berlatih dan itu adalah sesuatu yang saya inginkan. Dia memberikan 100 persen dalam setiap latihan dan pertandingan dan itu adalah sesuatu yang saya coba dalam permainan saya.”
Djokovic sendiri absen di ajang Shanghai Masters dan turnamen di Asia lainnya, yang membuka kans Alcaraz memperkecil jarak dengan peringkat 1 dunia itu. Jika situasinya sesuai ekspektasi, kemungkinan akan ada duel head-to-head untuk posisi teratas dalam peringkat ATP Finals di Turin.
“Sejujurnya, dari turnamen-turnamen yang pernah saya ikuti, saya memikirkan tentang peringkat 1, bisa mendapatkan peringkat 1,” kata Alcaraz. “Bagi saya, itulah tujuan utama saat ini hingga akhir musim.”
Baca juga: Karena Carlos Alvaraz, Masa Depan Tenis Jadi Cerah!
“Saya berbicara dengan Juan Carlos [Ferrero, pelatihnya] tentang bagaimana saya bisa menjadi lebih baik. Tentu saja, saya harus mengerjakan pekerjaan rumah saya, menonton ulang pertandingan dan melihat segalanya lebih jelas dan mempelajari apa yang sebenarnya terjadi, serta bisa berlatih dan menjadi lebih baik di turnamen ini.
“Saya hanya mempunyai waktu satu hari untuk berlatih dan kemudian turnamen akan dimulai, namun saya pikir saya akan siap, dan saya akan mengubah kesalahan yang saya lakukan di Beijing,” tandasnya.