Sumber: Reuters/Willy Kurniawan
SABANEWSID.com – Fabio Quartararo mengisyaratkan kekecewaannya melihat performa Yamaha di sejumlah balapan di musim ini. Diakuinya, Yamaha membutuhkan banyak perbaikan untuk mengejar ketertinggalan.
Yamaha berhasil menempatkan pembalapnya di podium di tiga seri sebelumnya, namun tak cukup kompetitif di seri MotoGP Australia. Berlaga di Phillip Island, finis terbaik Yamaha hanya di peringkat 14.
Diungkapkan Quartararo, Yamaha harus banyak mengejar ketertinggalan setelah finis 20 detik lebih lambat dari rider Pramac Ducati Johann Zarco di Australia.
“Kami membutuhkan 15 kali musim dingin untuk bisa seperti mereka,” cetus Quartararo.
“Tapi, seperti yang sudah saya katakan, untuk bisa seperti mereka, bagi saya itu bukanlah tujuan. Targetnya adalah berusaha untuk mendekati mereka. Karena setiap tahun kami membuat perbaikan di satu area, tapi kami gagal di dua area lainnya.”
“Sasis yang kami miliki di masa lalu betul-betul ajaib, Anda bisa melakukan apapun dengan motor Anda. Motornya lambat, tapi bisa memiliki performa yang gila. Sekarang, motornya lambat, tapi juga tidak mengesankan.”
“Tentunya mesinnya jauh lebih cepat tahun ini, tapi tim lain juga meningkatkan performa mesinya, jadi perbedaannya tetap sama. Tapi tim lain meningkatkan kualitas sasisnya jauh lebih baik, saya tak tahu apakah peningkatannya pada sasis atau aerodinamikanya.”
“Setiap tahun perbedaannya menjadi lebih besar dan besar, meski kami sudah meningkatkan performa di area tertentu. Tapi kami harus tetap mengurangi jarak dengan tim lain di 2024. Itulah tujuan utamanya,” tandasnya.
Baca juga: Balapan di Tim Satelit, Marc Marquez Diprediksi Bakal Sulit Juara MotoGP
Quartararo terakhir kali bisa menjadi juara pada Juli 2022. Namun begitu, dia menjadi rider terbaik yang menduduki klasemen teratas untuk pabrikan asal Jepang ini, yaitu menempati urutan kesepuluh.