Sumber: Reuters/Lisi Niesner
SABANEWSID.com – Sebagai juara dunia empat kali, Jerman tidak menunjukkan kualitas yang semestinya. Saat laga uji coba melawan Jepang, tim besutan Hansi Flick dipermalukan degan skor 1-4.
Berlaga di Volkswagen Arena, Minggu (10/9) WIB, Jerman bermain seperti tanpa arah di sepanjang 90 menit laga. Sebaliknya, Jepang tampil meyakinkan dan sukses menciptaan sejumlah peluang dan menuntaskannya menjadi gol.
Jepang mengejutkan Jerman setelah Junya Ito membuka skor di menit ke-10 dengan sontekan kaki kanan ke sudut atas gawang Jerman. Jerman membalas lewat aksi Leroy Sane. Jepang kembali unggul 2-1 di menit ke-22 lewat gol Ayase Ueda dari jarak dekat.
Jelang laga berakhir, Jepang memastikan kemenangan dengan dua gol. Asano mencetak gol ketiga Jepang untuk mengubah skor menjadi 3-1 sebelum Ao Tanaka menggenapkan torehan gol Jepang di masa injury time. Jepang pun menang 4-1 atas tuan rumah Jerman.
Dengan kekalahan ini, Jerman berarti sudah lima pertandingan gagal menang. Secara statistik, pencapaian Jerman juga tak bisa dibanggakan.
Kekalahan dari Jepang ini merupakan kekalahan kedua Jerman sejak tumbang 2-1 di Piala Dunia 2022 silam di Qatar. Samurai Biru kini punya dua kemenangan beruntun atas Jerman dengan agregat 6-2.
Bagi Jerman, kekalahan tersebut memperpanjang rekor kurang mengesankan mereka. Sejak menang dari Peru di laga uji coba pada 25 Maret 2023, Jerman belum pernah lagi meraih kemenangan di lima partai terakhirnya.
Pada 28 Maret 2023, Jerman dikalahkan tim nasional Belgia dengan skor 3-2. Setelahnya, pada 12 Juni 2023, Ukraina sukses menahan imbang dengan skor 3-3. Empat hari berselang, tepatnya pada16 Juni 2023, gilirann Polandia yang mempermalukan Jerman dengan skor 1-0.
Di 20 Juni 2023, Jerman juga tumbang dari Kolombia dengan skor 2-0 sebelum akhirnya kembali kalah di laga uji coba saat menjamu Jepang dinihari tadi dengan skor 4-1.
Jerman masih akan melakoni satu pertandingan lain saat menghadapi tim tangguh Prancis pada 12 September. Di laga ini, Jerman kemungkinan besar akan diposisikan sebagai non-unggulan karena tren buruk sejauh ini.