Sumber: Instagram @bonuccileo19
SABANEWSID.com – Leonardo Bonucci meninggalkan Juventus dengan kesan yang buruk. Bukan cara yang baik untuk menutup perjalanan karier selama 12 tahun di Turin.
Bonucci pertama kali bergabung dengan Juventus pada tahun 2010. Pada musim perdananya, ia gagal mengesankan publik. Namun semuanya berubah ketika Antonio Conte datang dan menduduki kursi kepelatihan pada tahun 2011.
Ia membentuk trio pertahanan kokoh untuk Juventus bersama dua seniornya, Giorgio Chiellini dan Andrea Barzagli. Paduan tiga bek ini membuat Juventus berhasil mendulang prestasi dari berbagai ajang domestik, termasuk Serie A.
Seiring berjalannya waktu, satu persatu bek andalan Juventus harus meninggalkan skuat. Bonucci menjadi pemain terakhir dari trio BBC (singkatan dari Bonucci, Barzagli, Chiellini) yang angkat kaki dari Allianz Stadium.
Namun, berbeda dengan dua rekan setimnya itu, Bonucci justru pergi dengan pil pahit. Seperti diketahui, ia meninggalkan Turin pada hari terakhir bursa transfer musim panas dan bergabung dengan klub Bundesliga, Union Berlin.
Baca juga: Benarkah Juventus akan Dijual? Begini Respon Pemilik Exor
Baru-baru ini, Bonucci meluncurkan tuntutan secara hukum untuk Bianconeri. Ia menunjukkan rasa kecewanya lantaran dibekukan dari skuat selama masa pramusim, yang dianggap oleh dirinya sebagai bentuk perlakuan mengusir dari tim.
“Hak saya menyatakan bahwa saya seharusnya berlatih dengan tim apapun keputusan teknisnya, dan ditempatkan dalam posisi yang secara fisik bisa menghadapi musim berikutnya,” kata Bonucci, dikutip Football Italia.
“Ini tidak diberikan kepada saya, saya tak lagi berlatih bersama tim. Saya merasa terkuras dalam berbagai hal, dipermalukan, tidak bisa melakukan apa yang saya sangat cintai,” lanjutnya.
Bonucci tidak mengharapkan uang dari tuntutan hukumnya ini, melainkan memperjuangkan hak seorang pemain. Sebab pria berumur 36 tahun itu merasa bahwa situasi para pemain tak lagi baik jika bertemu dengan situasi yang sama.
“Ini bukan soal uang. Jika saya memenangkan kasus ini, saya akan mendonasikan semua uangnya untuk amal. Dan yang paling penting, saya ingin situasi saya menguntungkan AIC, di mana saya menjadi anggota dewannya.”
“Sebuah peran yang sangat penting karena setiap tahun orang, pemain, dan profesional yang memiliki kekuatan lebih kecil menemui situasi ini dan pada akhirnya dikompromikan untuk terus bermain,” tambah Bonucci.
(Football Italia)