SABANEWSID.com – Sudah beberapa tahun terakhir Mario Balotelli melanjutkan kiprahnya di luar negeri. Sempat membela FC Sion, penyerang berusia 33 tahun itu kini bermain untuk Adana Demirspor.
Klub Turki tersebut merekrut dan mengikatnya dengan kontrak satu musim dan opsi perpanjangan di musim berikutnya. Padahal tak sedikit pendukung Balotelli di Italia yang menantikannya kembali berkarir di Serie A Italia.
Sumber: The Sun – Reuters
Balotelli sendiri tak menutup kesempatan untuk kembali ke Italia. Apalagi, ada klub yang mungkin membutuhkan tenaganya. AC Milan disebut-sebut mencari striker baru karena hanya mengandalkan Olivier Giroud sebagai penyerang tengah di musim ini.
Berbicara kepada TVPlay via Calciomercato.com, Balotelli mengisyaratkan siap bergabung jika AC Milan memang ingin menggunakan tenaganya lagi.
“Di sinilah saya. Masalah Milan adalah pemain muda yang Anda rekrut kemudian harus berurusan dengan San Siro, yang bukan stadion seperti stadion lainnya, Anda memerlukan pemain dengan kepribadian,” ujarnya.
Balotelli juga menyampaikan pendapatnya mengenai kontribusi Stefano Pioli sebagai pelatih AC Milan dan Rafael Leao sebagai penyerang sayap.
“Saya suka Pioli, tapi jika Leao tidak berada di performa terbaiknya, Milan tidak akan bisa berbuat banyak. Jika Leao mengalami hari yang buruk, sulit bagi Milan untuk menang,” demikian analisis Balotelli.
Apakah ada kemungkinan untuk melanjutkan karir di negara lain, misalnya Arab Saudi? Balotelli tak menutup kesempatan tersebut.
“Jika memang proyeknya berjalan dengan baik, saya juga akan mau bermain di sana dalam beberapa tahun lagi,” tandasnya.
Balotelli juga mengenang pengalamannya bersama Jose Mourinho, pelatih yang sempat bekerja bersamanya di Inter Milan, dan kini menukangi AS Roma.
“Mourinho tidak pernah menjadi pelatih dengan permainan hebat. Dia lebih karismatik, dia memberimu ketabahan dan kebencian yang kompetitif. Dia punya ide sendiri tentang permainan ini, tapi dia tidak terlalu suka taktik. Mou memiliki karakter yang baik, dia spesial. Dia juga sering membuatku tertawa terbahak-bahak. Ada juga perselisihan, tapi dia memotivasi Anda. Dia mengeluarkan sisi terbaik dan terburuk dalam diri Anda. Inter tempat saya bermain adalah sebuah skuat yang terdiri dari 25 pemain fenomenal,” kenangnya.
Baca juga: Barcelona Boleh Datangkan Pemain Baru, Asal…
Ia lantas menyinggung kiprah pelatih asal Portugal itu bersama Giallorossi.
“Mourinho tiba di Roma dan memenangkan Conference League, tapi dia adalah pelatih yang selalu menang. Dan itu adalah sesuatu yang harus Anda miliki di dalam. Anda tidak bisa selalu menyerang Mourinho, dia tidak bisa diserang. Bahkan Mancini punya skuatnya dan dia tidak bisa menang seperti Mou.”