Sumber: Instagram @89jorgemartin
SABANEWSID.com – Persaingan dalam klasemen MotoGP 2023 semakin seru. Francesco Bagnaia, yang digadang-gadang sebagai calon kuat juara dunia, kini sedang dipepet habis-habisan oleh Jorge Martin selaku penghuni peringkat kedua.
Bagnaia sempat memimpin klasemen dengan jarak 60 poin pada musim panas ini. Sehingga tidak heran kalau publik menjagokan dirinya keluar sebagai juara. Namun jarak itu tak lagi terlihat di klasemen.
Pembalap asal Italia tersebut gagal mendapatkan puncak podium di beberapa seri, termasuk di MotoGP Jepang akhir pekan kemarin. Sementara Martin berhasil memenangkan dua dari tiga grand prix terakhir.
Pelan tapi pasti, Martin mengejar ketertinggalannya dari Bagnaia. Kini kedua pembalap hanya terpaut tiga poin saja dalam klasemen. Perubahan mungkin saja terjadi setelah MotoGP Mandalika berakhir.
Performa apik Martin, seperti diklaim John Hopkins yang merupakan mantan pembalap MotoGP, diyakini sedang mengganggu Bagnaia. Hopkins percaya bahwa situasi ini menjadi beban untuk Bagnaia.
Baca juga: Hasil MotoGP 2023 Jepang: Diwarnai Hujan Deras, Jorge Martin Keluar Sebagai Juara
“Situasi ini akan terus berdering di telinga Pecco. Komentarnya ‘tidak ada lintasan mudah untuk dia sekarang’ – sebelumnya kita telah melihat Jorge mengalami sedikit penurunan di Assen dan Silverstone. Itu bukan Jorge yang biasa kita lihat.”
“Persaingan masih berlangsung, dia percaya bahwa dia bisa memenangkan gelar ini. Dia sudah mengalahkan Pecco tiga pekan berturut-turut. Dalam tiga pagelaran terakhir, ia tampak percaya diri dan lebih cepat,” kata Hopkins lagi.
Kendati demikian, Hopkins percaya bahwa Bagnaia masih punya peluang besar untuk menjadi juara. Ia yakin bahwa Bagnaia adalah satu-satunya sosok yang mampu merusak kepercayaan diri Martin.
“Saya hanya berpikir, kita belum bisa mencoret Bagnaia. Dia tidak terlihat kecewa sama sekali. Lihat dia musim lalu, apa yang dia lakukan, poin yang dia dapatkan pada akhir tahun. Bagaimana kuatnya dia di akhir tahun.”
“Jelas akan menjadi prestasi besar baginya untuk melampaui apa yang dilakukan Martin, untuk mendapatkan keunggulan dan kepercayaan diri Martin. JIka ada yang bisa melakukan itu, sekarang, maka jawabannya adalah dia,” tutup Hopkins.
(Crashnet)