Sumber: Instagram @marcmarquez93
SABANEWSINDO.com – Pembalap Ducati Gresini, Marc Marquez, gagal menyelesaikan balapan seri ketiga MotoGP 2024 yang dilangsungkan di COTA pada akhir pekan kemarin. Ia terjatuh ke tanah ketika memasuki tikungan 11.
Padahal performanya kala itu bisa dikatakan bagus. Marquez berhasil mengamankan posisi ketiga dalam starting grid, tepat di belakang Maverick Vinales dan Pedro Acosta. Dan di tengah balapan, ia sempat berhasil merebut posisi terdepan.
Marquez tampak akan memenangkan seri COTA untuk ke-8 kalinya, dan menjadi kemenangan MotoGP pertamanya sejak tahun 2021 silam. Namun sayangnya, ia justru terjatuh dan gagal menyelesaikan balapan.
Marquez kemudian menjelaskan penyebab dirinya terjatuh pada tikungan ke-11 secara tiba-tiba. Ia mengatakan bahwa masalah terletak pada rem depan, yang memang sudah mengganggunya sejak lama.
“Kami harus mengambil sisi positifnya. Kami bertarung dalam kelompok terdepan, kami mencoba untuk memimpin balapan. Tapi sayangnya, perasaan hari ini tidaklah yang terbaik,” kata Marquez seperti dikutip Crashnet.
Baca juga: Marc Marquez Merendah Jelang Seri Ketiga MotoGP 2024 di Amerika
“Saya sangat kesulitan dengan rem depan. Untuk alasan itu, saya bilang ‘Ok, coba pimpin balapan dan lihat bagaimana ini berkembang. Namun ketika saya tiba di Tikungan 11, saya lagi-lagi memiliki perasaan buruk dan harus mengerem 3-4 kali.”
“Itulah kenapa saya menambah kecepatan dan kehilangan posisi terdepan. Tapi selain dari itu, perasaan selama akhir pekan ini bagus. Kami terus berbenah, saat pemanasan kami melakukan perubahan dan itu juga membantu, jadi saya senang.”
Marquez enggan membuat rasa kecewanya jadi berlarut-larut. Ia menjadikan kegagalan ini sebagai pelajaran berharga dan ingin menatap seri berikutnya, agar bisa keluar sebagai pemenang dan meraih podium.
“Sayangnya pada tikungan pertama, saya melebar [karena kontak dengan pembalap lain] dan banyak pembalap melewati saya. Kemudian saya berhasil menyalip kembali sekitar dua kali,” Marquez melanjutkan.
“Saya menyalip kembali sekali, tapi kemudian harus menjadi sangat pelan agar tidak menabrak Martin. Dan kemudian Bagnaia menyalip saya lagi. Kemudian saya kembali lagi. Jadi lajunya ada, levelnya ada, kecepatannya ada.”
“Inilah yang terpenting. Sekarang kami ke Jerez, kami akan berbenah dan melihat apa yang bisa dilakukan di sana. Langkah demi langkah kami bisa mendekati pembalap yang berada di depan,” pungkasnya.
(Crashnet)