Sumber: Reuters/Jennifer Florentini
SABANEWSID.com – Jorge Martin mengakui sudah gagal dalam perjudian terkait pemilihan ban yang digunakan di Phillip Island. Berlaga di MotoGP Australia dan menggunakan ban soft, Martin harus kehilangan posisi dan menuntaskan balapan di urutan lima.
Hasil itu tentunya tak cukup baik untuk bisa membuat rider Pramac Ducati tersebut bisa menjaga peluang menjuarai MotoGP 2023. Apalagi, rival terdekatnya, Francesco Bagnaia, finis di urutan kedua di balapan ini. Kini selisih angka keduanya menjadi 27 poin dari yang sebelumnya hanya 18.
Diakui Jorge Martin, pemilihan penggunaan ban memegang peran penting atas kegagalan dirinya meraih podium, meski nyaris di sepanjang balapan menjadi yang tercepat.
“Sekarang, sangat mudah untuk memahami bahwa ban soft bukanlah pilihan yang tepat, harusnya ban medium. Tapi memang begitu adanya,” kata Martin kepada MotoGP.com
“Saya merasa baik. Saya mengatur jarak [di atas yang lain] di tengah balapan. Namun enam lap tersisa adalah momen ketika saya mulai kesulitan. Saya melihat bahwa saya tidak mempunyai ban belakang. Saya melihat mereka datang. Mungkin ada dua lap di mana saya menjaga jarak sedikit, tapi di lap terakhir mereka pulih setengah detik di dua tikungan. Jadi tidak mungkin saya bisa menang.”
Baca juga: Francesco Bagnaia Bicara Pilihan Ban Jorge Martin di Phillip Island
Belajar dari kegagalan ini, Martin enggan berjudi terkait ban dan berjanji akan memilih pilihan ban yang sama dengan rival utamanya.
“Yang penting jangan sampai salah lagi dalam pemilihan ban. Saya akan mencoba untuk membalap seperti lawan saya dan saya pikir ini akan menjadi kunci untuk mencoba menang,” ujarnya.
“Yang pasti bagian belakang medium adalah pilihan terbaik,” kata Piero Tarramasso dari Michelin.
“Jorge melakukan pekerjaannya dengan sangat baik untuk menjadi cukup cepat hingga dua lap menjelang akhir. Dia membuat pilihan [lembut] karena dia yakin dia bisa bertahan hingga akhir, itulah balapan.”