SABANEWSINDO.com – Batas pengeluaran tahunan Barcelona telah dipotong sebesar €66 juta ($71 juta), dikurangi dari €270 juta menjadi €204 juta, demikian diumumkan LaLiga pada Selasa.
Sumber: Pixabay
Real Madrid menjadi tim dengan batas pengeluaran tertinggi di Liga Spanyol dengan €727 juta, sementara Atlético Madrid juga lebih tinggi dari Barca dengan €303 juta.
Setelah sebelumnya dipotong sebesar €400 juta pada bulan September, batasan terbaru ini mengungkapkan besarnya tantangan yang dihadapi Barca saat mereka berusaha untuk menjadi kompetitif di bursa transfer sekali lagi.
Spekulasi yang beredar menyebutkan bahwa biaya skuad, yang diatur dalam batasan tersebut, lebih dari €400 juta, lebih dari dua kali lipat batas yang ditetapkan LaLiga. Imbasnya, klub Catalan itu terkena pembatasan finansial. Mereka hanya diperbolehkan membelanjakan sebagian dari apa yang mereka simpan untuk gaji atau kenaikan biaya transfer, dengan persentase yang bervariasi tergantung pada seberapa besar tabungan yang ada.
Untuk musim ini, dan untuk mendorong pengeluaran mengingat masalah yang dihadapi oleh banyak klub Spanyol di bursa transfer, klub yang melebihi batas dapat membelanjakan 50% dari penghematan yang mereka lakukan dan 60% jika penghematan yang dilakukan pada pemain yang akan hengkang berjumlah sebesar lebih dari 5% dari batas pengeluaran mereka.
Baca juga: Jelang Lawan Barcelona, Napoli Malah Pecat Pelatih
Jika tidak ada koreksi sebelum musim panas, hal ini dapat menimbulkan masalah bagi Barca dalam hal mendaftarkan pemain yang sudah ada di klub, seperti Iñigo Martínez dan Vitor Roque, yang hanya didaftarkan hingga musim panas. Usaha merekrut pemain baru juga akan sulit.
Pengurangan terbaru Barca terkait dengan sejumlah faktor. Hal ini sebagian disebabkan oleh efek yang terus menurun dari “palancas”, aset yang dijual oleh klub pada tahun 2022 untuk meningkatkan keuangan jangka pendek mereka, yang meningkatkan batasnya hingga €656 juta pada awal musim 2022/23.
Namun, uang dari salah satu penjualan aset tersebut, Barça Studios, yang kemudian berganti nama menjadi Barça Vision, tidak pernah dibayarkan secara penuh dan menyebabkan klub menjualnya kembali pada musim panas lalu ke sebuah perusahaan bernama Libero. Uang itu masih belum dimiliki klub sampai saat ini.
Pendapatan klub untuk musim ini juga terpukul oleh perpindahan sementara ke Stadion Olimpiade di kota tersebut seiring dengan upaya yang dilakukan untuk membangun kembali Spotify Camp Nou. Presiden Joan Laporta baru-baru ini mengungkapkan penjualan tiket belum sesuai prediksi anggaran.