Sumber: Getty/Ash Donelon
SABANEWSINDO.com – Andre Onana mengalami turbulensi di dalam karirnya sejak bergabung dengan Manchester United. Beberapa kali pria berkebangsaan Kamerun itu harus berurusan dengan serangkaian kritik dari publik karena performanya.
Sebelum ke Old Trafford, Onana menjalani musim yang luar biasa bersama Inter Milan. Penampilannya di bawah mistar gawang membuat Nerazzurri bisa meraih gelar Coppa Italia dan melaju hingga ke babak final Liga Champions.
Dari 41 penampilan di semua kompetisi, Onana hanya kebobolan sebanyak 36 kali dan mencatatkan 19 clean sheet. Manchester United yang ditinggal David de Gea tentunya tergiur dengan statistik tersebut.
Pada akhirnya, Manchester United berani menebus Onana dengan mahar 47 juta pounds pada tahun 2023 kemarin. Ia diharapkan bisa tampil cemerlang layaknya De Gea. Akan tetapi, ia gagal memenuhi ekspektasi publik.
Onana menutup musim dengan catatan 13 clean sheet dari 52 penampilan di semua kompetisi. Namun ia mengoleksi 84 kebobolan dan tak sedikit gol yang bersarang di gawangnya berasal dari kesalahannya.
Baca juga: Aaron Wan-Bissaka Resmi Tinggalkan Manchester United Dan Gabung West Ham
Tidak heran kalau dirinya akrab dengan kritikan dari berbagai kalangan khususnya pandit. Namun begitulah kehidupan dari seorang pemain Manchester United, seperti yang diutarakan Peter Schmeichel.
“Saya pikir dia sedikit tidak beruntung karena dua alasan. Pertama-tama, tidak bermain di belakang pertahanan yang konsisten. Itu adalah masalah buat seorang kiper,” kata eks pemain Manchester United itu kepada Goal International.
“Anda bisa menjadi kiper terbaik di dunia, tapi jika lini pertahanan tidak melindungi anda, anda akan mendapatkan masalah. Kedua, kebobolan di Munchen adalah kejadian yang tidak beruntung,” lanjutnya.
“Jika anda melakukan itu di Inter atau Ajax, kejadiannya akan terlupakan satu atau dua pekan. Anda melakukan itu di Man United, anda jadi kiper yang melakukan kesalahan. Itu realita kejam bermain buat Man United,” pungkasnya.
Onana pun harus menanggung beban tersebut selama berseragam Manchester United. Walau demikian, ia masih punya kesempatan untuk memperbaikinya karena Erik ten Hag selaku pelatih masih mempercayakan gawang kepada dirinya.
(Goal International)