Sumber: Getty/Jan Kruger
SABANEWSINDO.com – Hasil buruk diterima Manchester United kala menjamu raksasa Inggris lainnya, Tottenham, hari Minggu (29/9/2024) kemarin. Mereka menyelesaikan duel dengan 10 orang dan dipaksa menelan kekalahan telak 0-3.
Kendati tampil di Old Trafford, Manchester United nyatanya tampil lesu. Pertandingan ini berakhir dengan The Red Devils cuma melepas 11 tembakan, yang hanya dua di antaranya menemui sasaran, dan penguasaan bola 39 persen saja.
Sangat berbanding terbalik dengan apa yang ditunjukkan oleh Tottenham selaku tim tamu. Mereka mampu melepaskan 24 tembakan, 10 di antaranya menemui sasaran, dan mencatat penguasaan bola hingga 61 persen.
Terang saja kalau mereka kalah telak. Tottenham bahkan sudah membuat pendukung Manchester United terdiam saat pertandingan baru berjalan tiga menit, lewat gol yang dicetak Brennan Johnson.
Derita Manchester United ditambah oleh kartu merah yang diterima Bruno Fernandes pada menit ke-42. Gelandang asal Portugal itu diusir keluar lapangan setelah melakukan aksi pelanggaran keras terhadap James Maddison.
Baca juga: Manchester United Ditahan Imbang Crystal Palace, Erik Ten Hag Kecewa Berat
Dengan 10 orang pemain, tentu Manchester United kesulitan untuk mengimbangi permainan Tottenham. Gawang mereka pun dibobol dua kali pada babak kedua, masing-masing lewat Dejan Kulusevski dan Dominic Solanke.
Mengimbangi permainan Tottenham dengan 10 orang memang bukan perkara mudah. Namun tetap saja, hasil buruk ini membuat posisi Erik ten Hag selaku pelatih Manchester United jadi semakin terpojok.
Kendati demikian, ia masih yakin kalau manajemen The Red Devils belum berpikir untuk memecatnya. “Kami memutuskan untuk tetap bersama, sebagai sebuah kepemilikan, sebuah kelompok kepemimpinan pada musim panas.”
“Juga, kami membuat keputusan dari hasil tinjauan ulang yang jelas soal apa yang harus dikembangkan dan bagaimana kami ingin merekonstrusksi ulang skuat, tapi kami tahu bahwa ini butuh waktu.”
“Kami semua yang ada di sini memiliki pemikiran yang sama – saya sendiri, para pemain, dan pemegang kepemimpinan. Kami semua bersama,” pungkas pria berkebangsaan Belanda tersebut.
(Goal International)