Sumber: Instagram @acmilan
SABANEWSID.com – AC Milan tampaknya enggan mengarungi musim 2022/23 dengan status kandidat juara Serie A. Sang pelatih, Stefano Pioli, lebih meyakini kalau Juventus memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan kejayaan itu.
Saat ini, Milan telah mengoleksi 15 poin berkat lima kemenangan yang diraih dari enam pertandingan pertama. Mereka pun bisa menduduki peringkat kedua dengan raihan poin sama seperti Inter Milan yang berada di puncak.
Tidak heran kalau klub berjuluk Rossoneri itu digadang-gadang sebagai salah satu kandidat juara musim ini. Apalagi jika Milan mampu mengalahkan Lazio dalam lagal lanjutan Serie A hari Sabtu (30/9/2023).
Menjadi salah satu kandidat juara tentu akan membebani mental para pemain. Ada ekspektasi tinggi yang digantungkan kepada skuat Rossoneri. Pioli pun mencoba mengurangi beban timnya dengan menyangkal kans Milan keluar sebagai juara.
“Kami akan lihat di bulan Mei. Ada empat tim yang bertarung untuk Scudetto dengan Juventus sebagai kandidat unggulan, sebab tidak bermain di kejuaraan [Eropa] bisa menghasilkan poin untuk anda,” katanya dikutip Football Italia.
Baca juga: Domenico Berardi, Konsisten Jadi Mimpi Buruk AC Milan dan Inter Milan
Pioli juga enggan berpikir terlalu jauh. Baginya, lebih penting untuk menyelesaikan pertandingan satu persatu. Cara itu diyakini bisa memberikan hasil terbaik hingga akhir musim.
“Ketika jadwalya telah keluar, saya tidak melihat terlalu jauh. Saya memikirkan persiapan setiap pertandingan. Kami adalah Milan, pujiannya tinggi dan begitu juga dengan kritikannya,” lanjut Pioli lagi.
“Kami harus terus mempertanyakan diri kami sendiri setiap waktu, kami tidak boleh terlalu bergembira, tapi juga tidak boleh terlalu depresi.”
Pada kesempatan yang sama, Pioli juga berbicara soal Lazio yang akan dihadapinya di San Siro. Ia cukup mewaspadai sang lawan, kendati hasil-hasil yang didapatkan oleh klub besutan Maurizio Sarri itu tidak begitu baik belakangan ini.
Menurut catatan, Lazio hanya mampu meraih dua kemenangan dari lima pertandingan terakhirnya. Namun perlu dicatat bahwa Lazio mampu mengalahkan Napoli, yang merupakan juara bertahan Serie A, dengan skor 2-1.
“Lazio telah bermain bersama selama bertahun-tahun dengan pelatih yang hebat, dan memiliki gaya permainan yang telah diketahui, dengan kecepatan dan kualitas. Terlepas dari momen mereka – dan mereka sedang baik – mereka adalah tim yang kuat,” pungkasnya.
(Football Italia)